Biaya operasional bahan bakar sering kali menjadi salah satu komponen terbesar dalam pengeluaran perusahaan, terutama bagi bisnis yang mengandalkan armada kendaraan. Tidak jarang, pengeluaran BBM membengkak tanpa sebab yang jelas, sehingga sulit dikendalikan.
Padahal, membengkaknya biaya bahan bakar tidak selalu murni karena kenaikan harga BBM. Ada banyak faktor lain yang sering luput dari perhatian, mulai dari pola penggunaan kendaraan, perilaku pengemudi, hingga perencanaan rute perjalanan yang kurang efisien.
Memahami penyebab-penyebab ini penting agar perusahaan dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat, sekaligus menjaga efisiensi operasional armada dalam jangka panjang. Lalu, apa sebenarnya penyebab membengkaknya biaya operasional BBM? Berikut penjelasannya.
1. Perilaku Pengemudi yang Kurang Efisien
Gaya mengemudi sangat memengaruhi konsumsi bahan bakar. Misalnya, kebiasaan mengemudi dengan kecepatan tinggi, pengereman mendadak, atau membiarkan mesin menyala terlalu lama saat berhenti (idling). Pola ini membuat BBM lebih cepat habis dibanding pengemudi yang menerapkan eco-driving.
2. Rute Perjalanan Tidak Optimal
Pemilihan rute yang tidak efisien, seperti melewati jalan yang macet atau terlalu panjang, bisa meningkatkan konsumsi bahan bakar. Tanpa perencanaan rute yang baik, armada menghabiskan lebih banyak waktu di jalan dan lebih banyak BBM yang terbakar.
3. Kondisi Kendaraan yang Tidak Terawat
Mesin yang jarang diservis, ban kurang angin, hingga filter bahan bakar yang kotor dapat meningkatkan konsumsi BBM. Perawatan berkala bukan hanya memperpanjang usia kendaraan, tetapi juga membuat penggunaan bahan bakar lebih efisien.
4. Beban Kendaraan yang Berlebihan
Mengangkut muatan melebihi kapasitas optimal kendaraan membuat mesin bekerja lebih keras dan otomatis lebih boros BBM. Banyak perusahaan sering mengabaikan faktor ini karena fokus pada volume pengiriman, padahal efeknya besar terhadap biaya bahan bakar.
5. Kurangnya Sistem Monitoring Armada
Tanpa data akurat, perusahaan sulit mengetahui di mana titik pemborosan BBM terjadi. Apakah disebabkan perilaku pengemudi, kondisi kendaraan, atau rute yang ditempuh? Monitoring manual biasanya tidak cukup, sehingga kebocoran biaya sering tidak terdeteksi.
Bagaimana AROBS TrackGPS Dapat Meningkatkan Efisiensi Bahan Bakar
Efisiensi bahan bakar tidak hanya bergantung pada harga BBM, tetapi juga pada bagaimana armada dikelola sehari-hari. AROBS TrackGPS hadir dengan solusi Fleet Management System berbasis GPS yang memungkinkan perusahaan memantau armada secara menyeluruh dan real-time.
Beberapa cara AROBS TrackGPS membantu mengurangi pemborosan BBM, antara lain:
-
Monitoring Perilaku Pengemudi
Sistem dari Arobs TrackGPS dapat mendeteksi kebiasaan yang menyebabkan boros BBM, seperti idle terlalu lama, kecepatan berlebihan, atau pengereman mendadak. Data ini membantu perusahaan memberikan pelatihan eco-driving kepada pengemudi.
-
Perencanaan dan Optimasi Rute
Dengan GPS tracking, perusahaan bisa memastikan kendaraan menempuh rute paling efisien, menghindari kemacetan, jalan memutar, atau jalur tidak produktif yang membuat konsumsi BBM meningkat.
-
Deteksi Konsumsi BBM Tidak Normal
Jika terjadi penyimpangan penggunaan bahan bakar, sistem akan memberikan data anomali. Hal ini membantu mencegah potensi kecurangan maupun kebocoran BBM yang tidak terdeteksi. Dengan pendekatan berbasis data ini, perusahaan dapat menekan biaya BBM, meningkatkan efisiensi operasional, dan menjaga profitabilitas bisnis.
Kunjungi website Kami trackgps.co.id untuk informasi lebih lanjut terkait Solusi Manajemen Armada dari Arobs TrackGPS, atau hubungi tim kami untuk konsultasi dan dapatkan trial demo gratis!