Konsumsi bahan bakar merupakan salah satu pusat biaya terbesar untuk sebuah armada kendaraan. Mengelolanya secara efisien tidak hanya dapat mengurangi pengeluaran, tetapi juga meningkatkan skor keberlanjutan, yang semakin sering disorot. Pemantauan konsumsi bahan bakar secara cermat sangat penting untuk mencapai efisiensi operasional, dan penggunaan solusi modern seperti Pembacaan Data dari CAN dapat berkontribusi pada pengurangan konsumsi bahan bakar, sekaligus meningkatkan pemanfaatan sumber daya secara produktif.
Temukan 4 praktik mengemudi paling umum yang menyebabkan konsumsi bahan bakar tinggi. Praktik-praktik ini dapat dengan mudah diperbaiki melalui pendekatan proaktif, serta dengan menggunakan solusi manajemen canggih seperti yang ditawarkan oleh AROBS TrackGPS.
Gaya mengemudi agresif
Salah satu penyebab utama peningkatan konsumsi bahan bakar adalah gaya mengemudi agresif. Akselerasi berlebihan yang sering terjadi dapat secara langsung memengaruhi kondisi kendaraan, baik dari segi efisiensi maupun kondisi teknisnya. Kebiasaan ini tidak hanya menyebabkan keausan dini pada komponen kendaraan, tetapi juga dapat secara signifikan meningkatkan konsumsi bahan bakar. Dampak utamanya dirasakan pada biaya pengisian bahan bakar dan pemeliharaan, namun efek terhadap jejak karbon seluruh armada juga tidak boleh diabaikan.
Solusi: Pembacaan data dari CAN
Akselerasi berlebihan yang sering terjadi dapat diidentifikasi melalui akses data dari jalur CAN kendaraan. Solusi ini memberikan manajer armada kemampuan untuk menganalisis perilaku ini secara real-time dan menerapkan tindakan korektif. Dengan cara ini, gaya mengemudi agresif dapat diperbaiki, yang menghasilkan pengurangan konsumsi bahan bakar dan penghematan biaya.
Berhenti lama dengan mesin menyala
Berhentinya kendaraan dengan mesin menyala dalam jangka waktu yang lama merupakan praktik umum lainnya yang meningkatkan konsumsi bahan bakar. Kebiasaan ini sering terjadi di area perkotaan atau saat pengantaran, dan secara langsung berkontribusi pada peningkatan emisi gas rumah kaca.